Minggu, 27 Januari 2013

Kegunaan Setetes Air Mata ;-(

Air Mata, si Air Ajaib
air mata
Air mata keluar untuk melindungi mata dari uap bawang yang mengiritasi mata
Air mata itu salah satu keajaiban tubuh kita, lo. Fungsinya buanyaaak!

Kebanyakan Tidur Berbahaya Lho!

Kebanyakan Tidur Juga BerbahayaKekurangan tidur memang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Namun, kebanyakan tidur juga akan memberikan masalah yang sama.
Nah, berikut ini beberapa masalah yang timbul akibat terlalu lama tidur dari biasanya, dilansir dari Medicmagic (25/1).

Diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur pada malam hari atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes.

Kegemukan. Terlalu kebanyakan dan kekurangan tidur juga dapat mempengaruhi timbangan berat badan. Penelitian menyebutkan bahwa orang yang tidur 9-10 jam per malam berisiko memiliki 21 persen lebih tinggi mengalami obesitas dibandingkan orang yang tidur 7-8 jam.

Sakit kepala. Tidur lebih lama dari biasanya, seperti saat liburan atau dalam perjalanan juga memicu sakit kepala. Para peneliti meyakini bahwa banyak tidur mempengaruhi neurotransmitter di otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama di siang hari dan susah tidur tidur di malam hari juga memiliki risiko yang sama.

Penyakit jantung. Penelitian oleh Nurses Health Study menemukan bahwa wanita yang tidur 9-11 jam sehari memiliki risiko 38 persen lebih tinggi menderita penyakit jantung. Sebelumnya juga diketahui bahwa terlalu lama tidur membuat wanita rentan terhadap stroke.

Kematian. Tidur selama 9 jam atau lebih juga mampu membuat Anda meninggal dini. Jam tidur yang panjang diyakini sebagai indikator gangguan kesehatan.

Sumber : yahoo.com

Fatin Shidqia Lubis peserta X factor



PKS Dukung Fatin di Ajang X Factor Indonesia
Fatin Shidqia Lubis peserta X factor

Siapa yang menyangka, Fatin Shidqia Lubis (16), siswi SMA berjilbab yang masih mengenakan bawahan abu-abu, tampil di acara X Factor Indonesia dengan melantunkan lagi Bruno Mars, Grenade, langsung membuat penonton bergidik.
Ahmad Dhani, Rossa, Baby Romeo dan Wulan Jamela, juri X Factor, mulanya menilai Fatin yang muncul dari balik tirai hanya menganggap biasa. Reaksi keduanya berubah setelah mendengar seluruh kemampuan Fatin.
Sampai-sampai Dhani meminta Fatin untuk ikut gemblengan vokal bersamanya di tahap berikut. Rossa di sisi Dhani tak mau kalah, dan meminta Fatin untuk lebih digembleng lagi. Dengan raut muka polos, Fatin memilih Rossa.
Suara merdu Fathin, sudah diunggah ke YouTube dan ratusan ribu klik memuji habis. Bahkan, salah satu komentator Lord Cemen berujar, "Sudah lebih dari 20 kali gue dengar enggak bosan-nosam sampai lupa versi aslinya."
Tak sampai di situ, video Fatin yang tampil di X Factor Indonesia pekan lalu, ternyata juga masuk situs resmi Bruno Mars. Judul di atas videonya tertulis, "Fatin Shidqia Lubis - Grenade: X Factor Indonesia Auditions."
Meski sedikit yang memberikan komentar, video Fatin sudah nangkring di situs resmi Bruno Mars luar biasa. "I'm starting like this girl, Fatin makes me wanna know all about Bruno Mars. Thx Fatin, you have a great voice, I love u .... ," ujar komentar dari Jotz, pada 23 Januari 2013.

ini adalah cuplikan videonya cekidot...


Sumber : yahoo.com

Senin, 14 Januari 2013

Contoh Kartu Lebaran


Gue mau share salah satu hasil tugas sekolah gue. Di bawah ini adalah contoh kartu lebaran hasil karya gue, yah bisa dibilang hasil dari tugas seni rupa di sekolah ._.  , dan hasilnya pun agak berantakan *biarlah mau kayak gimana, yang penting jadii <---moto anak2 sekarang klo ada banyak tugas...

(bagian depan / cover)

(isi kartu)

(bagian belakang)

Cerpen : Pencuri yang berulang tahun


Pencuri yang Berulang Tahun

Tik...tik… tik… Aku memandang hujan yang turun dengan  dengan derasnya dari dalam rumah. Aku melamun di sisi jendela dan memandang air hujan yang membasahi jalan dan taman rumahku. Saat melamun, tiba – tiba terlintas dipikiranku tentang kejadian yang mengharukan yang aku alami dua tahun yang lalu, tepatnya waktu aku kelas VII…
Mentari mulai memancarkan sinarnya, aku masih tertidur dengan pulas. Dalam tidurku, aku seperti mendengar ada seseorang yang memanggil namaku. Setelah ku cermati suara itu, ternyata suara tersebut tidak asing dalam telingaku. Tiba - tiba ada yang menggoyang - goyangkan tubuhku. Dari semua kejadian itu dapat kusimpulkan bahwa suara itu, dan orang yang menggoyang - goyangkan tubuhku adalah ibuku.
“Shodiq… Bangun.. shalat subuh dulu… sudah jam 05.30” tutur ibuku sambil menggoyang - goyangkan tubuhku.
“Hoam… iya, iya..” jawabku sambil melihat ke arah jam dinding yang ada di depanku.
Terpaksa aku harus meninggalkan singgah sanaku (tempat tidurku) sebentar, aku langsung menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setalah selesai mengambil air wudhu, aku pun melaksanakan shalat subuh.
“Tidur lagi ah… masih ngantuk juga..” keluhku setelah selesai shalat dan kembali ke singgah sanaku.
Waktu menunjukkan pukul 10.00 aku pun bangun dan melihat jam, tetapi karena masih jam segitu aku pun tidur lagi.
“Masih jam 10.00 ini, tidur lagi ah…”
Waktu terus berjalan, kali ini waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 dan aku pun harus mengakhiri aktivitas terenak ini. Suatu hal yang menyedihkan, harus meninggalkan singgah sana tercinta. Aku langsung mandi dan mempersiapkan diri untuk menuntut ilmu di sekolah. Setelah semua siap, aku pun berpamitan kepada orang tuaku untuk pergi kesekolah. Kulangkahkan kakiku keluar dari rumah bersama dengan do’a restu dari orang tuaku.
“Mah, Bah, berangkat dulu. Assalamualaikum..” sambil mencium tangan kedua orang tuaku.
Aku menunggu kendaraan favoritku di depan rumah sambil berharap “Semoga hari ini menjadi hari yang mengesankan.”
Beberapa menit kemudian kendaraan favoritku akhirnya datang. Aku langsung naik dan duduk sambil memperhatikan sekitar selama perjalanan menuju sekolah.
Setiba di sekolah, aku berlari menuju koridor di depan kelasku yaitu kelas VII-9. Disana, teman - temanku ternyata sudah banyak yang datang. Bel tanda pulang untuk anak pagi berbunyi. Aku dan temanku - temanku bersiap - siap untuk masuk ke kelas. Ku taruh ranselku di tempat dudukku, dan aku langsung menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat zuhur karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. Selesai shalat tepatnya pukul 12.30, bel tanda masuk berbunyi. Salah satu guruku yaitu Pak Wawan seperti biasa memberitahukan “Bel tanda masuk sudah berbunyi, silahkan kalian masuk ke kelasnya masing – masing. Pastikan pakaian bersih dan di kelas juga bersih”.
Jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pelajaran IPS – Ekonomi. Guru yang mengajarkan pelajaran tersebut yang bernama Bu Zurnayeta sudah datang. Ketua kelas mulai mempersiapkan diri untuk berdoa. setelah selesai berdoa  kami pun mulai belajar tentang perekonomian. Bu Yeta ini sering memberikan catatan yang dia tulis di papan tulis. Karena tempat dudukku yang letaknya paling belakang, aku menjadi bosan melihat tulisan di papan tulis yang ukurannya bisa dibilang kecil banget, sehingga aku ngobrol bersama teman sebelahku yaitu Fatimah. Kami pun mengobrol (bercakap-cakap) dan bercerita sampai pelajaran Bu Yeta hampir habis. Tiba – tiba, Bu Yeta memanggilku untuk maju ke depan.
“Mungkin karena aku ngobrol terus kali ya?” fikirku dalam hati.
Hatiku serasa ingin copot, karena takut dihukum. Sebenarnya memang salahku kenapa ngobrol saat guru sedang menerangkan pelajaran. Anehnya, aku tidak dihukum, Bu Yeta lalu bertanya kepada teman - temanku.
“Siapa yang belum mengucapkan selamat ulang tahun kepada Shodiq?” ucapnya dengan lantang.
“Oiya, ya, hari ini aku kan ulang tahun. Kok Bu Yeta bisa tahu sih?” tuturku dalam hati.
Satu per satu temanku maju kedepan untuk mengucapkan selamat kepadaku.
Beberapa temanku yaitu Fatimah, Bagoes, Aji dan yang lain mengucapkan “Shodiq, selamat ulang tahun ya.. semoga panjang umur, dan sehat selalu” sambil menjabat tanganku.
“Terima kasih teman-teman sudah mengucapkan selamat kepadaku. Dan tak lupa ku ucapkan terima kasih sebanyak – banyaknya kepada Bu Yeta yang telah mengucupkan selamat kepadaku.”
Jam pelajaran kedua pun selesai, guru dan pelajaran yang diajarkan pun berganti. Pada jam pelajaran ketiga dan keempat adalah pelajaran B. Indonesia. Guru yang mengajarkan pelajaran ini adalah Bu Nur Yeni. Sebagian besar teman - temanku termasuk aku akan bosan dengan pelajaran ini, karena beberapa faktor. Aku sendiri masih bingung kenapa setiap Bu Nur Yeni masuk ke kelas, anak - anak pasti pada malas dan bosan. Waktu terus berlalu, berlalu, dan berlalu. Hingga bel pergantian jam pelajaran berbunyi.
“Akhirnya, pelajaran Bu Yeni selesai juga..” tutur salah satu temanku.
“Oiya, ya, kamu bawa Al-Qur’an tidak?” tanya Timeh kepadaku.
“Bawalah… ntar kalau tidak bawa di denda tau.” jawabku.
Kami mulai mengeluarkan Al-Qur’an dan Juz Amma kami masing - masing, dan anak perempuan mulai mengenakan kerudung mereka. Beberapa menit kemudian guru agama ku datang. Guru agama ku bernama Bu Dewi Susanti. Pada saat dia menerangkan sesuatu, aku selalu faham dan mengerti. Mungkin aku mudah mengerti karena yang mengajarkan pelajaran ini tuh cantik, baik, kulitnya putih, gampang berbaur dengan muridnya dan lain - lain. Aku pun bertanya kepada Fatimah apakah ucapan ku ini memang benar.
“Meh, menurut kamu Bu Dewi itu cantik, baik, seru, dan gaul nggak?” tanyaku penasaran.
“Iya lah… Bu Dewi itu menurutku perfect deh…” jawabnya dengan lantang.
“Ternyata memang benar Bu Dewi banyak disukai sama murid - muridnya.” Tuturku dalam hati.
Kami pun mulai membuka Al-Qur’an dan membacanya bersama - sama. Setelah membaca Al-Qur’an, kami ditugaskan untuk menghafal Surat Al-Adiyat. Tidak terasa, waktu pelajaran kelima ini 10 menit lagi akan usai.
 Tidak berapa lama kemudian bel tanda istirahat pun berbunyi. Aku bersama teman - temanku segera pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat ashar. Setelah shalat ashar, aku pun berpisah dengan teman - temanku. Aku pergi ke kelas, sedangkan teman - temanku pergi ke kantin. Saat aku melihat kelas lewat jendela, aku merasakan ada yang aneh. Aku melihat Fatimah dan temannya seperti memasukkan sesuatu ke dalam ranselku. Tetapi, aku tidak mau berprasangka buruk kepada mereka. Salah satu temannya melihat kedatanganku, dia dan temannya langsung berpura – pura mengobrol sambil menyantap makan mereka.
“Kok tumben pada makannya di sini? Biasanya pada di luar.” tanyaku heran.
“Memang kenapa nggak boleh?” Timeh menjawab.
“Nggak apa – apa sih… tapi, tumben pada disini?” tanyaku lagi.
Aku langsung mengambil bekalku dan terpaksa ku santap bekalku di tempat lain. Sebenarnya sih sama saja menyantap makan di tempatku sendiri atau di tempat duduk temanku. Tidak berapa lama kemudian, bel tanda pelajaran keenam berbunyi. Anak – anak satu per satu mulai memasuki kelas. Bu Dewi pun juga sudah masuk ke kelas. Hari ini pelajaran agamanya kan menghafal. Jadi, teman – temanku ada yang hafalan, ada juga yang sudah hafalan sehingga mereka pada ngobrol. Aku sendiri karena sudah hafalan, aku ikut ngobrol dengan teman – temanku.
“Kamu sudah maju Gus?” tanyaku kepada Bagoes.
“Sudah, kalau kamu dah maju Diq?’ tanyanya.
“Sudah” jawabku.
Kami pun ngobrol dengan serunya sampai kelas kami berisik. Suara – suara mencampur menjadi satu. Ada yang hafalan, ada yang nyanyi, ada yang tertawa, dan masih banyak lagi.
Tidak terasa jam pelajaran ketujuh pun berbunyi. Jam ketujuh adalah pelajaran yang sangat mengasyikkan, karena pelajaran jam ketujuh adalah BK (Bimbingan Konseling). Guru yang mengajarkan pelajaran ini pun juga mengasyikkan, guru tersebut adalah Bu Novi. Fatimah dan Lila kemudian menjemput Bu Novi untuk mengajar di kelas. Beberapa menit kemudian Bu Novi masuk ke kelas.
Pada awalnya kami semua senang karena mendengar cerita yang disampaikan Bu Novi itu menarik. Entah kenapa aku tiba–tiba mengenakan topi di dalam kelas. Sehingga Bu Novi menegurku.
“Shodiq. Kenapa kamu memakai topi di dalam kelas?!” Tanya Bu Novi agak kesal.
“Nggak apa – apa, Bu.” Jawabku malu.
“Cari perhatian kamu?!” tanyanya lagi.
“Nggak kok Bu.” Jawabku
“Ya sudah, lepaskan topi mu!”
“Baik Bu.”
Setelah menegurku, Bu Novi melanjutkan ceritanya kembali. Tiba – tiba, Bu Novi menegurku kembali, karena beliau melihat Timeh yang duduk berada di sampingku gelisah dan resah.
“Shodiq. Fatimah kenapa itu? Kok kelihatan gelisah?!”
“Saya tidak tahu Bu”
Kemudian Bu Novi menuju ke tempat dudukku dan Fatimah. Lalu bertanya.
“Kamu kenapa Fatimah?”
“Cincin saya hilang Bu. Padahal cincin itu adalah cincin kesayangan saya. Mungkin ada yang mencurinya Bu.” Jawabnya sambil menangis.
“Ya sudah, Ibu akan periksa tas teman kamu satu per satu.”
Satu per satu ransel diperiksa. Semua ransel teman – temanku sudah diperiksa namun tidak ada. Kemudian Bu Novi memeriksa ranselku.  Anehnya, cincin itu ditemukan di dalam ranselku. Sontak, aku kaget dan tidak percaya akan hal itu.
“Ini cincinmu bukan?” Tanya Bu Novi kepada Fatimah
“Iya Bu, ini cincin saya.” jawabnya girang (senang)
“Shodiq, kenapa kamu mengambil cincin kesayangannya Fatimah?!” tanyanya heran.
“Saya tidak mengambil cincinnya dia Bu.” Jawabku.
“Kamu jangan bohong Shodiq. Buktinya, cincinnya Timeh ditemukan dari dalam ranselmu.”
“Sumpah Bu… Saya tidak mencurinya…” jawabku gelisah.
Teman – temanku mulai berkumpul ke tempat duduknya Fatimah dan mereka semua melontarkan cacian dan hinaan kepadaku.
“Huuuu, Shodiq… dasar pencuri…” teriak salah satu temanku yaitu Lesya.
“Aku nggak nyangka Diq, ternyata kamu yang mencuri…” tuturnya agak kecewa.
“Bukan aku yang mencuri timeh….” Jawabku
“Nggak usah bohong deh.. sudah ketahuan, masih nggak mau ngaku lagi..” teriak salah satu temanku yaitu Lila.
“Bener… Bukan akuuu…” teriakku.
“Ya iyalah dia nggak mau mengaku, mana ada sih pencuri yang mengakui kesalahannya” teriak salah satu temanku yaitu Paras.
Air mataku tidak dapat kubendung lagi. Aku pun menangis.
“Sumpah… Buuuukkannnn akuuuuuuuu….” Teriakku kencang sambil menangis.
Aku menangis sangat kencang sehingga semua pasang mata tertuju padaku. Sebenarnya sih aku tidak mau nangis, karena mereka sudah menuduhku hingga menyatakan aku sebagai PENCURI akhirnya akupun menangis juga.
Kemudian mereka semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepadaku. “Selamat… ulang tahun… kami ucapkan… selamat… panjang umur… kita kan do’akan…. Selamat … sejahtera… sehat sentosa… selamat… panjang umur dan bahagia…”
Aku yang sebelumnya nangis hingga terisak – isak, berubah menjadi tersenyum bahagia, karena semua temanku ternyata sayang dan peduli kepadaku sampai mereka niat menjahiliku dengan menuduhku sebagai pencuri. Tidak berapa lama menit kemudian bel tanda pulang berbunyi. Kami pun siap – siap untuk pulang. Sebelum pulang, teman – temanku meminta maaf dan mengucapkan selamat kepadaku.
“Ya Allah, engkau ternyata mengabulkan permintaanku. Terima kasih ya Allah.” Ucapku.
“Walaupun mereka sudah menjahiliku, aku yakin mereka itu sayang kepadaku, buktinya mereka berniat menjahiliku di hari ulang tahunku.” ucapku kembali.
Pengalaman yang ku alami hari ini tidak akan kulupakan sampai kapanpun. Hari ini mungkin adalah hari yang sangat mengesankan dalam hidupku.
TAMAT
Go Up!